Gula adalah salah satu jenis karbohidrat yang sering digunakan dalam makanan dan minuman untuk memberikan rasa manis. Gula memiliki manfaat bagi tubuh, seperti memberikan energi, mencegah pemecahan otot, dan menyimpan cadangan energi. Namun, gula juga memiliki bahaya jika dikonsumsi secara berlebihan, seperti menambah berat badan, mengganggu sistem kardiovaskular, meningkatkan risiko diabetes, kanker, dan kerusakan hati. Lalu, berapa banyak gula yang boleh dikonsumsi dengan aman bagi kesehatan? Artikel Cara Sehat Mengonsumsi Gula untuk Mencegah Penyakit ini akan menjawab pertanyaan tersebut dengan memberikan informasi tentang jenis-jenis gula, batasan konsumsi gula harian, dan cara mengurangi asupan gula.
Baiklah, langsung saja kita simak penjelasannya,
Cara Sehat Mengonsumsi Gula untuk Mencegah Penyakit
Jenis-Jenis Gula
Gula terdiri dari berbagai macam bentuk, yaitu glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Semua jenis gula ini ketika dikonsumsi akan diubah menjadi glukosa oleh tubuh. Fruktosa biasanya terdapat pada buah, madu, dan sayuran berakar. Galaktosa bergabung dengan glukosa menjadi laktosa, yaitu gula yang terdapat pada susu dan produk olahannya.
Selain itu, ada juga jenis gula yang merupakan hasil pengolahan dari gula alami, seperti gula pasir, gula batu, gula aren, dan gula stevia.
- Gula pasir
Gula pasir adalah gula yang paling umum digunakan dalam makanan dan minuman. Gula pasir terbuat dari tebu atau bit yang diproses menjadi kristal putih. Gula pasir memiliki kandungan sukrosa yang tinggi, yaitu senyawa gula yang terdiri dari glukosa dan fruktosa.
- Gula Batu
Gula batu adalah gula yang terbuat dari larutan gula jenuh yang mengalami proses kristalisasi secara lambat. Gula batu berbentuk kristal bening dengan warna putih atau kuning kecoklatan. Gula batu memiliki tingkat kemanisan yang lebih rendah dibandingkan gula pasir, tetapi kalori per sendok tehnya justru lebih besar. Gula batu juga memiliki komposisi kimiawi yang sama dengan gula pasir.
- Gula Aren
Gula aren adalah gula yang terbuat dari tanaman nira aren atau nipah. Gula aren memiliki aroma dan warna yang khas, yaitu cokelat kemerahan. Gula aren juga memiliki kandungan sukrosa yang tinggi, tetapi juga mengandung mineral, seperti kalsium, fosfor, zat besi, dan vitamin B. Gula aren sering digunakan pada makanan dan cemilan tradisional.
- Gula Stevia
Gula stevia adalah gula yang terbuat dari tanaman stevia, yaitu tanaman asli Amerika Selatan yang memiliki rasa manis alami. Gula stevia memiliki tingkat kemanisan yang lebih tinggi dibandingkan gula pasir, tetapi tidak mengandung kalori sama sekali. Gula stevia juga tidak mempengaruhi kadar gula darah, sehingga cocok untuk penderita diabetes. Gula stevia sering digunakan sebagai pemanis alami pengganti gula.
Batasan Konsumsi Gula Harian
Meskipun gula memiliki manfaat bagi tubuh, tetapi gula juga memiliki bahaya jika dikonsumsi secara berlebihan. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui batasan konsumsi gula harian yang direkomendasikan oleh para ahli. Menurut World Health Organization (WHO), batasan konsumsi gula harian adalah tidak lebih dari 10% dari total kalori harian. Jika total kalori harian kita adalah 2000 kalori, maka batasan konsumsi gula harian kita adalah 200 kalori, atau sekitar 50 gram gula.
Namun, WHO juga menyarankan untuk mengurangi konsumsi gula harian menjadi 5% dari total kalori harian, atau sekitar 25 gram gula, untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang lebih besar. Batasan konsumsi gula harian ini berlaku untuk semua jenis gula yang ditambahkan pada makanan dan minuman, termasuk gula alami seperti madu, sirup, dan jus buah. Batasan ini tidak berlaku untuk gula yang terdapat secara alami pada buah, sayuran, dan susu.
Cara Mengurangi Asupan Gula
Mengurangi asupan gula dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan kita, seperti menurunkan berat badan, mengontrol gula darah, menurunkan tekanan darah, menurunkan kolesterol, dan mencegah penyakit kronis. Berikut adalah beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mengurangi asupan gula:
- Membaca label nutrisi pada produk makanan dan minuman yang kita beli. Perhatikan kandungan gula, karbohidrat, dan kalori pada produk tersebut. Pilihlah produk yang memiliki kandungan gula yang rendah atau tidak ada sama sekali.
- Mengganti gula pasir dengan pemanis alami yang lebih sehat, seperti gula stevia, gula aren, atau madu. Namun, tetap perhatikan jumlahnya agar tidak melebihi batasan konsumsi gula harian.
- Menghindari minuman manis, seperti soda, jus kemasan, teh manis, dan kopi manis. Minuman manis mengandung gula yang tinggi dan tidak memberikan rasa kenyang. Sebaiknya minum air putih, air mineral, atau air jeruk nipis yang tidak ditambahkan gula.
- Mengonsumsi buah segar sebagai camilan atau pencuci mulut. Buah segar mengandung gula alami yang lebih sehat dan juga serat, vitamin, dan mineral yang baik untuk tubuh. Hindari mengonsumsi buah kalengan, kering, atau jus yang telah ditambahkan gula.
- Mengurangi konsumsi makanan olahan, seperti roti, kue, biskuit, sereal, dan permen. Makanan olahan mengandung gula tambahan yang tinggi dan juga lemak, garam, dan pengawet yang tidak baik untuk kesehatan. Sebaiknya konsumsi makanan segar, seperti sayuran, telur, daging, dan ikan.
Gula adalah salah satu jenis karbohidrat yang sering digunakan dalam makanan dan minuman untuk memberikan rasa manis. Gula memiliki manfaat bagi tubuh, seperti memberikan energi, mencegah pemecahan otot, dan menyimpan cadangan energi.
Namun, gula juga memiliki bahaya jika dikonsumsi secara berlebihan, seperti menambah berat badan, mengganggu sistem kardiovaskular, meningkatkan risiko diabetes, kanker, dan kerusakan hati.
Oleh karena itu, kita perlu mengetahui batasan konsumsi gula harian yang direkomendasikan oleh WHO, yaitu tidak lebih dari 10% dari total kalori harian, atau sekitar 50 gram gula.
Jika memungkinkan, kita dapat mengurangi konsumsi gula harian menjadi 5% dari total kalori harian, atau sekitar 25 gram gula, untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang lebih besar.
Semoga bermanfaat.
Silakan baca juga artikel:
Tinggalkan Balasan